OMPU DATU PARULAS PARULTOP
DI PERDAGANGAN
Posted by
sekretariat pusukbuatonmahulae On 04.20
Jika sesekali berlintas di jalan Sumatra lintas timur,
sempatkanlah berkunjung ke monumen Ompu Datu Parulas Parultop yang terletak di
Perdagangan. 30 Kilometer dari kota kecil Lima Puluh. Tempat ini adalah tempat
Ompu Datu Parulas Parultop meninggal di dalam sebuah pohon besar.
Kondisi tempat ini sekarang sangat rapi, bahkan
menyerupai objek wisata untuk para peziarah. Jalan yang akan menuju ke altar
doa terbuat dari konblok yang ditata rapi. Sehingga tidak terkesan kumuh.
Sebelum ke tempat ini ada baiknya kita
mempersiapkan pisang untuk diberikan kepada monyet-monyet yang mendiami daerah
ini setelah berdoa di altar. Konon menurut cerita, pemimpin kawanan monyet ini
adalah monyet besar berwarna putih yang diidentikan dengan Ompu Datu Parulas
itu sendiri. Dia akan muncul menampakkan diri jika keturunan aslinya datang
berkunjung.
Begitu kita sampai ke tempat ini kita akan
langsung disambut oleh penduduk yang tinggal di sekitar kompleks monumen.
Mereka memang mencari penghasilan tambahan disamping menjadi petani dengan
menjadi semacam penunjuk jalan bagi para peziarah. Mereka akan membawa pisang
dan menyiapkan air untuk kita setelah selesai berdoa di altar Ompu Datu Parulas
Parultop.
Di pintu masuk kompleks altar Ompu DPP terdapat
Rumah Persaktian Datu Somalanggak Sitorus Boltok. Kisahnya dulu, datu ini
adalah teman bertanding ilmu Ompu Datu Parulas di ujung masa hidupnya. Untuk
mengenang hubungan diantara kedua orang sakti ini maka dibangunlah rumah
persaktian di sebelah altar Ompu Datu Parulas Parultop.
Disebelah rumah persaktian Datu Somalanggak Sitorus
terdapat tanah lapang kecil tempat monyet-monyet bersantai, lalu lalang sembari
menunggu makanan yang dibawa oleh para peziarah untuk mereka.
Sedangkan altar Ompu Datu Parulas sendiri
terletak di sebelah tanah lapang itu. Banguannnya dari semen berwarna putih. Di
dalam bangunan itu terdapat altar tempat kita berdoa. Api dan dupa akan
dinyalakan oleh para pengantar untuk menemani kita selama berdoa.
Sebenarnya bangunan mula-mula dulu bukanlah seperti ini. Namun memiliki
bentuk yang lain berupa tungku seperti tungku Cina yang masih terdapat di
sebelah bangunan berwarna putih tersebut. Menurut ceritanya dulu, orang Cina di
daerah Perdaganganlah yang pertama-tama merawat pohon yang menjadi makam Ompu
Datu Parulas Parultop. Mereka memperbaiki dan merapikan tempat tersebut sebelum
dipugar kembali oleh Punguan Lumban Raja keturunan ompu Datu Parulas Parultop
pada pertengahan tahun 1970-an.
Selepas kita berdoa, kita bisa memberikan
monyet-monyet itu bekal yang sudah disiapkan untuk mereka. Yaitu pisang. Hanya
untuk pemimpin harus khusus diberi satu sisir untuknya. Monyet pemimpin itu
tidak akan mau memakan jika diberi satu-satu.
Berjarak 200
meter dari altar, barulah ada pohon…. Yang kini telah dipugar dengan
menggunakan semen menjadi monumen Ompu Datu Parulas Parultop. Konon, setelah
berusia sangat lanjut dia mengasingkan diri dari dunia luar dan memilih bertapa
di dalam sebuah pohon besar. Dia berpuasa, tidak makan tidak minum walaupun
makanan tetap teratur diantarkan oleh anak-anaknya, namun tidak disentuhnya.
Sampai pohon besar itu satu saat akhirnya tertutup, membawa Ompu DPP turut
serta didalamnya. Didalam pohon itulah akhirnya Ompu DPP meninggal.
Replika pohon besar yang telah
dipugar tersebut bisa dilihat seperti di foto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar